Peneliti gunakan AI untuk cari alien di luar Bumi

Artificial Intelligence (AI) kini digunakan di hampir semua bidang kehidupan, terutama sains. Para peneliti dibantu dengan AI untuk tugas klasifikasi rutin. Teknologi tersebut juga baru-baru ini dimanfaatkan untuk membantu tim astronom radio mengeksplor kehidupan di luar Bumi, dan hasilnya sejauh ini menjanjikan.

Dikutip dari Science Alert, peneliti senior Danny C. Price dari Universitas Curtin menjelaskan bagaimana timnya menggunakan AI dalam mendeteksi sinyal sebagai bukti kehidupan di luar Bumi.

Danny menjelaskan telah melatih AI untuk mencari melalui data dari teleskop radio. Ini akan mencari sinyal yang tidak dapat dihasilkan oleh proses astrofisika alami. Dan terbukti, sistem baru-baru ini menemukan delapan sinyal yang jarang ditangkap.

"Saat kami memberi AI kami dataset yang dipelajari sebelumnya, ia menemukan delapan sinyal menarik yang terlewatkan oleh algoritme klasik. Untuk lebih jelasnya, sinyal-sinyal ini mungkin bukan dari kecerdasan luar angkasa dan kemungkinan besar merupakan kasus interferensi radio yang jarang terjadi," jelas Danny.

Sayangnya - atau untungnya - delapan sinyal radio yang telah diteliti itu rupanya hanya manifestasi gangguan radio yang tidak biasa dan bukan alien. 
Meskipun belum dapat membuktikan kehidupan di luar Bumi, namun teknik AI ini dipastikan memainkan peran berkelanjutan dalam pencarian kecerdasan luar angkasa. 

Lebih lanjut, Danny menjelaskan timnya baru-baru ini memasang prosesor sinyal yang kuat di teleskop MeerKAT di Afrika Selatan. MeerKAT menggunakan teknik yang disebut interferometri, yang lebih mampu menentukan dari mana asal sinyal di langit, sehingga secara drastis akan mengurangi salah deteksi dari interferensi radio.

Jika para astronom berhasil mendeteksi technosignature yang tidak dapat dijelaskan sebagai interferensi, besar kemungkinan bahwa manusia bukanlah satu-satunya spesies di alam semesta ini. Ini akan menjadi salah satu penemuan paling mendalam yang bisa dibayangkan.