sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Selasa, 03 Jul 2018 14:45 WIB

Para ilmuwan mencari meteorit yang jatuh di laut

Pencarian ini dilakukan oleh kelompok yang pernah menemukan kapal Titanic, yang bekerja sama dengan NASA dan para ilmuwan.

Para ilmuwan mencari meteorit yang jatuh di laut

Warga Ocean Shores, Washington, pada 7 Maret lalu terkejut ketika cahaya menerangi langit dan ledakan luar biasa sehingga mengguncang kota di tepi pantai. “Mereka mengira itu pesawat luar angkasa,” kata penduduk setempat, Brittany Bryson, kepada Seattle Times.

Namun itu bukanlah pesawat luar angkasa. Dari pendeteksian sinyal radar, Marc Fries, NASA Cosmic Dust Curator, menyimpulkan itu adalah meteorit dengan ukuran sekitar sebesar mobil golf yang pecah dan jatuh ke laut sekitar 25 km di lepas pantai. Sekitar dua ton fragmen kemungkinan tersebar di 2,4 km dari dasar laut.

“Ini adalah meteor terbesar yang tercatat jatuh di Amerika Serikat dalam 21 tahun,” kata Fries.

Sebagian puing-puing yang tersisa diprediksi sebesar batu bata, dan para ilmuwan ingin mengambil sebanyak yang mereka bisa untuk diteliti lebih lanjut. Untungnya, kapal penelitian terdekat berada di tengah-tengah misi survei, dan mereka memiliki beberapa alat berteknologi mutakhir untuk membantu pencarian.

Nautilus adalah bagian tertinggi dari Ocean Exploration Trust (OET), sebuah kelompok nirlaba yang didirikan oleh penjelajah Robert Ballard. Bergabung dengan para ilmuwan dari University of Washington, Olympic Coast National Marine Sanctuary, dan NASA; Nautilus akan menggunakan kapal selam yang dioperasikan dari jauh guna melakukan survei daerah tersebut dan mengumpulkan fragmen yang mereka temukan.

Medan reruntuhan terletak di dekat ngarai bawah laut sekitar kedalaman 120 meter. Daerah ini relatif datar, membuat meteorit tersebut lebih mudah terlihat. OET, yang sebelumnya menemukan reruntuhan kapal Titanic, setuju untuk mengerahkan para ahli teknis mereka selama sehari untuk upaya pencarian tersebut.

“Ini adalah peluang besar bagi kami lantaran ini adalah misi jenis eksplorasi murni yang menarik,” kata Vice President of Exploration and Science, Nicole Raineault.

Setiap meteorit yang ditemukan akan ditambahkan ke koleksi penelitian di Smithsonian Institution, Washington, D.C. Nautilus juga termasuk koneksi satelit berkecepatan tinggi yang digunakan untuk mengirimkan video dan data sensor lainnya secara real time ke pusat kendali misi mereka di University of Rhode Island. Demikian dilansir Digital Trends (1/7).

Share
×
tekid
back to top