OpenAI bisa digunakan untuk membuat berita palsu

Seiring berjalannya waktu, kemampuan Artificial Intelligence semakin meningkat. Bagaimana tidak, berbagai sektor mulai menerapkan AI untuk mempermudah pekerjaannya, misalnya di bidang medis. Namun siapa yang menyangka kalau AI ternyata berpotensi digunakan untuk menulis sebuah berita palsu.

OpenAI besutan Elon Musk ternyata berhasil mengembangkan sebuah algoritma yang mampu menghasilkan berita palsu yang terkesan sebagai berita sungguhan. OpenAI bahkan hanya membutuhkan beberapa kata saja untuk menyusun berita tersebut.

Sesungguhnya, OpenAI didesain sebagai sebuah AI yang dapat menjawab pertanyaan, merangkum cerita dan menerjemahkan teks. Namun sejumlah peneliti akhirnya menyadari bahwa AI ini juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang lebih menyeramkan, yakni menyebarkan informasi palsu dalam skala besar.

OpenAI memilih beberapa kata kemudian memperkirakan lanjutan dari kata-kata tersebut. Hanya butuh beberapa detik bagi OpenAI untuk menghasilkan sebuah paragraf.

Untungnya, teknologi ini masih belum sempurna. Dalam pengujian yang dilakukan, kemampuan OpenAI dalam menghasilkan sebuah berita belum sempurna. Hanya beberapa kali kecerdasan buatan ini berhasil mengenai fokus yang diinginkan para peneliti tersebut. Namun ada kekhawatiran di kalangan para peneliti. Dilansir dari Engagdet (15/2), ada kemungkinan bahwa dalam dua atau tiga tahun ke depan akan muncul sebuah sistem yang mampu menghasilkan berita palsu yang cukup meyakinkan.

Temuan para peneliti OpenAI membuktikan bahwa AI dapat dimanfaatkan untuk melakukan tindakan tidak bertanggung jawab.