Neuralink berhasil ditanam di otak manusia

Momen penting dalam bidang teknologi dan kedokteran terjadi ketika Neuralink, perusahaan startup chip otak, mengumumkan keberhasilan implantasi perangkatnya pada pasien manusia. Pasien, yang menjalani prosedur pada hari Minggu, dilaporkan dalam keadaan sehat, menurut pendiri perusahaan, Elon Musk.

Terobosan ini bukan hanya merupakan bukti ambisi Neuralink tetapi juga menandai tonggak penting dalam bidang antarmuka otak-komputer (BCI). Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS tahun lalu untuk melakukan uji coba pada manusia membuka peluang penting ini.

Dilansir dari Gizmochina (30/1), tujuan utama dari uji coba ini terbilang nekat namun menginspirasi: untuk memungkinkan pasien kelumpuhan mengendalikan antarmuka digital, seperti kursor komputer atau keyboard, hanya dengan menggunakan pikiran mereka.

Prosedurnya, yang dilakukan dengan presisi oleh robot bedah, melibatkan penempatan implan di wilayah otak yang mengatur niat gerakan. Benang ultra halus pada implan dirancang untuk menangkap sinyal saraf, mengubah pikiran menjadi tindakan di dunia digital. Perusahaan tersebut menamai produk pertamanya “Telepathy”, sebuah julukan yang cocok untuk sebuah teknologi yang terlihat seperti fiksi ilmiah.

Terlepas dari optimisme seputar perkembangan ini, penting untuk menyadari pengawasan ketat yang dihadapi Neuralink. Kekhawatiran muncul mengenai protokol keselamatan yang diterapkan oleh perusahaan, terutama mengingat denda yang dikenakan oleh Departemen Transportasi AS karena kesalahan penanganan bahan berbahaya.

Selain itu, sekelompok anggota parlemen telah mendesak Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk menyelidiki potensi kesalahan penafsiran yang dilakukan Musk mengenai keamanan teknologi Neuralink, menyusul laporan dampak buruk dalam uji coba pada hewan.