sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
Rabu, 27 Feb 2019 09:36 WIB

Nasa punya WFIRST, teleskop suksesor Kepler

NASA bakal melanjutkan misi untuk mencari eksoplanet. Untuk itu NASA menyiapkan WFIRST yang rencananya akan memulai misi pada pertengahan 2020.

Nasa punya WFIRST, teleskop suksesor Kepler
Source: NASA

Upaya NASA untuk menemukan ribuan eksoplanet akan terus berlanjut. Sebelumnya NASA menggunakan teleskop Kepler untuk menjalankan misi tersebut. Namun, teleskop tersebut akhirnya pensiun pada Oktober 2018. Nah, suksesornya sudah disiapkan oleh NASA.

Teleskop baru besutan NASA ini akan bernama WFIRST (Wide Field Infrared Survey Telescope). Teleskop ini diharapkan mampu menemukan 1400 planet lain di luar sistem tata surya dengan massa yang mirip seperti Bumi. Setidaknya NASA sudah menggelontorkan dana sebesar USD3,2 miliar untuk mengembangkan teleskop ini.

“Kepler memulai misinya dengan mencari planet yang mengorbit dengan jarak yang lebih dekat ketimbang jarak Bumi dengan matahari. WFIRST akan melengkapi pencarian tersebut dengan orbit yang lebih besar.” ujar Matthew Penny, seorang peneliti di Universitas Ohio.

Proyek WFIRST dimulai pada Februari 2016. Dua tahun sesudahnya, yakni pada Mei 2018, Teleskop WFIRST berhasil lolos evaluasi. Dilansir dari NewAtlas (27/2), WFIRST akan memulai debutnya pada pertengahan 2020.

WFIRST dirancang dengan dua tujuan utama. Pertama, teleskop ini akan melakukan pengamatan kosmik dengan sangat detil dalam rangka mendapatkan sifat energi yang terdapat di luar angkasa. NASA menyebutnya sebagai “dark energy”, tekanan misterius yang diyakini oleh para astronom sebagai kekuatan pendorong dibalik perluasan alam semesta.

Tujuan kedua, teleskop WFIRST bertugas untuk menemukan planet-planet yang sebelumnya tidak diketahui. Diperkirakan banyak di antara planet tersebut mengorbit dengan jarak yang lebih jauh dari planet yang sudah pernah ditemukan.

Adapun teknik yang digunakan WFIRST untuk menjawab tantangan tugas itu disebut dengan mikrolensing gravitasi. Pada dasarnya, teknik ini akan mengamati pembengkokan atau perbesaran cahaya yang dipancarkan dari sebuah bintang yang jauh. Pembengkokan cahaya ini merupakan pengaruh dari gravitasi ketika sebuah planet melewati titik di antara bintang tersebut dengan teleskop WFIRST. Teknik ini diperkenalkan Albert Einsten dalam teori relativitasnya.

Dengan menganalisa cahaya itu, peneliti dapat menentukan massa planet yang sedang mengorbit, termasuk juga jarak orbit yang dimiliki planet tersebut. Meski begitu, mikrolensing bukan hal yang mudah dilakukan. Pasalnya peristiwa dalam mikrolensing itu hanya terjadi selama beberapa jam setiap beberapa juta tahun sekali untuk setiap planet.

Sejauh ini, teleskop Kepler berhasil menemukan 3917 eksoplanet ketika menjalani misi selama 9,5 tahun. WFIRST diharapkan dapat menemukan 1400 planet tambahan, dengan 100 di antaranya memiliki massa yang serupa dengan massa Bumi.

Share
×
tekid
back to top