LightSail 2 berhasil berkomunikasi dengan stasiun di Bumi
LightSail 2 sudah diterbangkan ke orbit Bumi. Baru-baru ini dilaporkan komunikasi dua arah dengan layar berteknologi tinggi itu sudah terjalin dengan baik.
Planetary Society mengembangkan sebuah layar berteknologi tinggi yang nantinya akan digunakan pada pesawat angkasa. Hingga saat ini, LightSail 2 sedang menjalani masa uji coba. Pekan lalu, layar berteknologi canggih itu diterbangkan ke luar angkasa menggunakan roket Falcon Heavy.
Dilansir dari Engadget (5/7), tim dari Planetary Society mengkonfirmasi bahwa mereka telah menjalin komunikasi dua arah dengan LightSail 2. Saat ini mereka sedang menjalankan berbagai tes. Dilaporkan bahwa semua sistem utama LightSail 2 berjalan dengan normal.
Dalam beberapa hari ke depan, LightSail 2 dijadwalkan untuk membuka layarnya yang akan mendorong maju pesawat angkasa. Untuk diketahui, tidak seperti pesawat luar angkasa tradisional yang mengandalkan mesin roket untuk melaju, desain LightSail 2 ini justru ditenagai oleh energi foton dari matahari. Jika berhasil, maka ini menjadi pelayaran terkontrol pertama yang berhasil dilakukan di orbit Bumi.
“Kami semua bahagia-setelah persiapan bertahun-tahun, kami menerbangkan perawat angkasa,” ujar Bruce Betts, Manajer program LightSail dan kepala ilmuwan Planetary Society.
Ia menjelaskan bahwa LightSail 2 pertama kali mengirim sinyal kembali ke Bumi ketika terbang di atas kendali misi di Cal Poly San Luis Obispo. Stasiun misi di Universitas Georgia juga dikabarkan menerima sinyal dari LightSail 2.
Jika semuanya berjalan dengan baik, maka misi dilanjutkan dengan menguji kamera dan roda momentum pesawat antariksa tersebut. Uji coba ini diperkirakan akan mamakan waktu sekitar satu minggu. Setelah semuanya itu, barulah layar panel surya berukuran 32 meter persegi akan dibentangkan.
