sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Kamis, 21 Mei 2020 18:25 WIB

Peneliti gunakan graphene untuk layar penggerak di luar angkasa

Konsep ini sebenarnya sudah pernah diperkenalkan tahun lalu dengan satelit LightSail 2. Satelit itu sudah menggunakan layar untuk penggeraknya.

Peneliti gunakan graphene untuk layar penggerak di luar angkasa
Source: NewAtlas

Misi ke luar angkasa menjadi salah satu faktor penting untuk memahami kerja alam semesta. Karenanya, banyak agensi yang berusaha melakukan perjalanan luar angkasa secara efisien, terutama dari segi bahan bakar. Berangkat dari hal tersebut, ESA (european Space Agency), berniat menggunakan graphene sebagai layar untuk dapat ‘berlayar’ di luar angkasa. 

Layar bertenaga surya dipandang menjadi salah satu cara untuk dapat bergerak di luar angkasa tanpa mengandalkan bahan bakar dari Bumi. Ide ini pertama kali diperkenalkan oleh Konstantin Tsiolkovsky di awal abad ke-20. Ide dasarnya adalah dengan mengandalkan sinar matahari atau cahaya laser yang ditembakkan, tekanan photon akan mengenai layar tersebut dan menghasilkan gaya dorong sebagai sumber gerak pesawat angkasa. 

Konsep ini sebenarnya sudah pernah diperkenalkan tahun lalu dengan satelit LightSail 2. Satelit ini juga mengandalkan layar untuk bergerak di luar angkasa. Prinsip kerja yang digunakan pun sama, yakni layar ini akan bergerak dengan mengandalkan photon yang mengenainya. 

Dilansir dari NewAtlas (21/5), daya dorong dari layar ini memang tergolong kecil, tetapi dapat berlangsung dengan konstan. Dan yang lebih penting, sistem ini tidak membutuhkan alat pendorong, membuatnya memiliki bobot yang sangat ringan. 

“Membuat graphene terbilang mudah dan dapat dibuat dengan ukuran kilometer. Kendati begitu, deployment layar berukuran besar akan menjadi tantangan tersendiri,” ujar Santiago Cartamil-Bueno, pimpinan tim GrapheneSail dan direktur Nanotech.
 

Share
×
tekid
back to top