sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
Kamis, 23 Nov 2017 10:15 WIB

Fondasi internet terancam bahaya Desember 2017 ini

Anggota komisi Federal Communication Commission (FCC) akan melakukan pemungutan suara, 14 Desember 2017 terkait Internet Netral.

Masa depan internet mungkin akan terusik 14 Desember nanti. Kabar dari Popular Science (22/11) mengatakan, Netralitas Internet (Net Neutrality) terancam oleh komite Federal Communication Commission (FCC). Direktur FCC, Ajit Pai, merupakan orang yang ingin mengubah filosofi fundamental internet ini. Langkah ini bisa jadi kehancuran bagi prinsip Netralitas Internet yang telah menyokong internet hampir 20 tahun terakhir ini.

Berdasarkan laporan New York Times (22/11), FCC sedang mempersempit prinsip Netralitas Internet yang proaktif. Aturan yang dimaksud adalah mengharuskan penyedia layanan broadband memberi akses yang setara bagi konsumen ke semua konten di dalam internet.

Bila aturan ini berubah akan memberikan kekuatan lebih banyak ke tangan operator penyedia internet, dan memudahkan mereka mendikte pengalaman online seseorang.

Julius Genachowski, mantan pejabat FCC dari Partai Demokrat mengatakan, "Netralitas Internet tidak cacat, kenapa harus diperbaiki?" ujarnya seperti dikutip dari New York Times (21/11).

Objek perdebatan panjang

Netralitas Internet adalah isu yang berlarut-larut diperdebatkan antara perusahaan internet dan perusahaan telekomunikasi. Di satu sisi, operator telekomunikasi mendebat regulasi Netralitas Internet karena membatasi bisnis mereka. Di lain sisi, perusahaan internet, seperti Google dan Amazon berpendapat, tanpa Netralitas Internet, kemerdekaan mengakses konten tidak akan bisa lagi dirasakan warganet.

Operator sendiri menolak tegas Netralitas Internet. Dikutip dari laporan Indotelko, 4 Desember 2014 silam, Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menegaskan penolakan mereka terhadap Netralitas Internet dalam sebuah proposal ke regulator.

Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono, waktu itu, mengatakan, operator telekomunikasi ingin mengambil jalan tengah untuk menemukan model bisnis ideal antara operator dan perusahaan Over The Top (OTT). Jalan tengah ini harapannya bisa menjadi jalan kemitraan yang mutual respect dan benefit.

Sementara, Netralitas Internet selama ini menciptakan kesetaraan. Artinya, dengan, semua pengguna internet mendapatkan akses dan kualitas internet yang sama ketika membuka situs apa pun di dalam internet.

Selama ini, pengguna internet tidak dipungut perbedaan biaya ketika membuka YouTube, Facebook, atau Google. Bila Netralitas Internet ini diubah, kemungkinan besar, operator telekomunikasi bisa memungut biaya berbeda-beda berdasarkan konten yang ingin dilihat pengguna. Operator telekomunikasi punya kuasa terhadap konten-konten yang disalurkan melalui jaringan internet mereka.

Latar belakang

Profesor Hukum dari University of Virginia, Tim Wu, pertama kali menggunakan terminologi "Net Neutrality" dalam makalahnya, 2003 lalu. Bagi Tim Wu, netralitas internet tidak hanya untuk mengatur trafik di internet, tapi sebuah filosofi fundamental bagi inovasi internet.

Berkat filosofi ini, tidak ada diskriminasi di industri internet. Tidak ada perusahaan kaya yang bisa menekan perusahaan kecil agar situsnya tidak bisa diakses banyak orang.

Semua entitas di dalam internet memiliki kesetaraan. Oleh sebab itulah, internet menjadi ekosistem yang sangat penting bagi entitas bisnis baru yang sebelumnya sama sekali tidak pernah didengarkan orang.

Tim Wu berpendapat, kesempatan terbesar dalam internet itu adalah saat konsumen memiliki kemerdakaan untuk memilih apa yang ingin mereka lihat dan dengarkan. Pengguna punya hak mengunjungi situs itu atau tidak sama sekali.

Bila Netralitas Internet jatuh di tangan yang salah, Internet Service Providers (ISP) bisa berada dalam posisi memihak satu atau dua perusahaan yang memberikan lebih banyak uang kepada ISP. Keberpihakan inilah yang bisa membuat semacam "monopoli", seperti melancarkan streaming konten A namun memperlambat streaming konten B.

Share
×
tekid
back to top