sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
Senin, 02 Agst 2021 10:07 WIB

CATL produksi baterai berbasis garam untuk mobil listrik

Seperti baterai lithium yang memberi daya pada ponsel hingga laptop, baterai natrium juga memindahkan ion di antara dua elektroda saat perangkat diisi dan dipakai.

CATL produksi baterai berbasis garam untuk mobil listrik
Source: CATL via New Atlas

Bahan yang murah dan melimpah seperti garam mungkin memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada dunia sains. Satu bidang di mana ia dapat berperan adalah pada kimia baterai. Memanfaatkan garam dapat membantu kita menghindari banyak biaya dan kesulitan dalam mendapatkan lithium yang lebih langka. Salah satu perusahaan asal Tiongkok CATL ingin memimpin dengan meluncurkan baterai natrium-ion komersial pertamanya.

Seperti baterai lithium yang memberi daya pada ponsel hingga laptop, baterai natrium juga memindahkan ion di antara dua elektroda saat perangkat diisi dan dipakai. Tetapi natrium-ion menghadirkan beberapa masalah yang tidak dialami oleh lithium-ion. Ion berukuran lebih besar, dan cenderung menciptakan kotoran yang dapat mempersingkat masa pakai baterai. Selain itu, mereka tidak menawarkan kepadatan energi lithium yang telah dicoba dan dipercaya.

Dilansir dari New Atlas (2/8), para peneliti telah mengajukan beberapa solusi yang menjanjikan untuk masalah tersebut. Beberapa mengandalkan garam ekstra untuhk membuat baterai lebih tahan lama, sementara beberapa lainnya memasukkan lapisan tipis tembaga untuk meningkatkan kinerjanya Ada pula yang telah berhasil mengemas kepadatan energi tinggi ke dalam format standar industri 18650.

CATL mengatakan para penelitinya telah mengatasi masalah ini dengan baterai natrium-ion menggunakan bahan karbon keras dan berpori untuk anoda dan mengubah struktur bahan lain yang disebut Prussian White untuk mengatur ulang elektron. Ini membentuk komponen kunci dari baterai natrium-ion komersial pertama perusahaan, yang menawarkan beberapa angka kinerja mengesankan.

Baterai tipe baru ini diklaim memiliki kepadatan energi hingga 160 Wh/kg, yang jauh dari kepadatan yang ditawarkan oleh baterai lithium hingga 285 Wh/kg. Itu juga dapat diisi hingga kapasitas 80% dalam 15 menit pada suhu ruangan, dan mempertahankan 90% kapasitasnya pada suhu -20 °C.

Dengan demikian, CATL mengatakan baterai natrium barunya sangat cocok untuk transpostasi listrik, terutama di daerah yang dingin. Perlu dikatakan, kepadatan energi baterai lithium adalah salah satu hal yang menghambat transportasi listrik, terutama dalam hal penerbangan, dan kepadatan 160 Wh/kg tidak akan mengatasinya. Namun, mungkin ada aplikasi khusus untuk solusi baterai yang jauh lebih murah di beberapa area transportasi, tetapi CATL juga telah menemukan cara untuk mengatasi masalah kepadatan ini.

Perusahaan mengklaim baterai terbarunya juga dapat digunakan untuk penyimpanan energi skala besar, menempatkannya di antara segelintir perusahaan lain yang memproduksi baterai natrium komersial untuk tujuan ini. CATL, yang memasok baterai untuk Tesla, mengatakan pihaknya berencana untuk membangun rantai industri untuk penyebaran baterai natriumnya pada tahun 2023.

Share
×
tekid
back to top