sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Senin, 12 Mar 2018 16:01 WIB

Baterai proton berpotensi gantikan lithium-ion

Baterai proton yang masih digarap oleh peneliti diklaim memiliki potensi besar untuk menggantikan lithium-ion

Baterai proton berpotensi gantikan lithium-ion

Sebuah tim peneliti dari RMIT University di Melbourne, Australia telah menciptakan baterai isi ulang jenis baru yang berbasis proton pertama di dunia. Meski baterai jenis spesies baru tersebut masih berupa prototype, tetapi tim tersebut menyatakan baterai ini merupakan awal langkah besar untuk menciptakan sumber energi yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan. Dilansir dari Digital Trends (11/3), baterai proton dapat dijual secara massal seperti baterai lithium ion dalam waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang.

"Baterai lithium ion memang bagus tetapi teknologi tersebut mengandalkan sumber daya yang mahal dan akhirnya sangat jarang ditemukan," kata pimpinan penelitan, John Andrews kepada The Guardian. "Hydro juga merupakan teknologi yang bagus namun tempatnya terbatas dan bisa berbiaya sangat tinggi."

Andrew juga mengatakan kebutuhan energi dunia terus meningkat dan dirinya yakin baterai proton memiliki potensi untuk menjadi suplemen atau bahkan menggantikan baterai lithium yang mahal dan semakin langka bahannya.

Manfaat lain dari baterai proton adalah caranya menghasilkan energi. Karbon yang diproduksi tidak terbakar atau dilepas ke udara sebagai uap. Dengan demikian, menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan baterai lithium standar.

Namun bagaimana dengan performa baterai proton? Dengan area permukaan aktif sebesar 5,5 cm persegi, prototype baterai tersebut mampu menyimpan energi per massa setara dengan baterai lithium standar. Andrew dan timnya saat ini sedang menggarap cara untuk menyempurnakan baterai tersebut.

"Ke depannya akan berfokus pada peningkatan performa dan kepadatan energi melalui penggunaan bahan karbon berbasis atom seperti graphene, dengan target baterai proton yang benar-benar dapat bersaing dengan baterai lithium," tutup Andrew.

Share
×
tekid
back to top