sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
Senin, 15 Jun 2020 16:23 WIB

Astronom deteksi sinyal radio dari dalam galaksi Bima Sakti

Selama ini, sinyal radio dari luar angkasa selalu terdeteksi berada di jarak yang sangat jauh, bahkan berasal dari galaksi lain.

Astronom deteksi sinyal radio dari dalam galaksi Bima Sakti
Source: NASA

Semburan sinyal radio, atau yang kerap dikenal dengan FRB (Fast Radio Burst) dari luar angkasa bukan lagi menjadi hal baru. Sejak beberapa tahun lalu, para ilmuwan dan astronom sudah berhasil mendeteksi adanya sinyal radio yang datang dari luar angkasa. Namun dalam temuan terbaru, astronom berhasil mendeteksi FRB yang datang dari galaksi bima sakti. 

Sinyal radio itu berasal dari magnetar SGR 1935+2154. Ini merupakan sebuah bintang neutron yang dikelilingi dengan medan magnet yang sangat intens. Jaraknya terletak kurang lebih 32.616 tahun cahaya dari Bumi. Dalam skala antariksa, jarak ini sudah terhitung dekat. Bahkan sebelumnya ada sumber sinyal radio yang berjarak sekitar 490 juta cahaya dan terletak di galaksi lain. 

Semburan sinyal ini pertama kali terdeteksi pada April lalu melalui observasi gabungan antara satelit dan teleskop radio, termasuk juga satelit penelitian NASA yang mengorbit Bumi, yakni Neil Gehrels Swift Observatory. Observasi ini juga melibatkan teleskop radio CHIME (Canadian  Hydrogen Intensity Mapping Experiment) dan teleskop STARE2 yang berbasis di AS. 

Dilansir dari Engadget (15/6), penemuan ini diharapkan dapat semakin memperjelas asal muasal gelombang tersebut. Lokasi sumber yang dekat dengan Bumi memungkinkan para astronom untuk mendeteksi panjang gelombang lainnya, seperti sinar X yang sulit dideteksi jika sumbernya terletak jauh dari Bumi. 

Namun temuan ini tidak dapat dijadikan patokan untuk semua FRB. Pasalnya masih belum diketahui dengan pasti mengapa beberapa semburan tampak lebih bertenaga ketimbang lainnya. Biasanya gelombang yang dipancarkan akan kuat pada sumbernya, namun melemah ketika mencapai Bumi. Bahkan sumber yang dekat kekuatannya bisa lebih kecil 1000 kali ketimbang semburan biasa. 


 

Share
×
tekid
back to top