AI Google bisa prediksi kanker paru-paru

Dari semua kanker di seluruh dunia, kanker paru-paru adalah yang paling mematikan. Penyakit ini diinformasikan merenggut lebih dari 1,7 juta jiwa per tahun. Angka ini merupakan gabungan dari penderita kanker payudara, prostat dan kolorektal. Beberapa dari masalahnya adalah bahwa sebagian besar kanker tidak ditangani sampai tahap selanjutnya, ketika intervensi cenderung kurang berhasil.

Dilansir dari Engadget (20/5), Google bertekad untuk mengubah hal tersebut menggunakan alat berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence / AI) yang baru. Mereka berharap untuk memprediksi kanker paru-paru lebih akurat dan lebih mudah diakses.

Agar dapat menyaring kanker paru-paru, ahli radiologi biasanya melihat ratusan gambar dari CT scan tunggal. Dengan model AI baru ini, Google dapat menghasilkan prediksi keganasan kanker paru-paru secara keseluruhan dan mengidentifikasi jaringan ganas yang halus, yang seringkali sulit dilihat. AI tersebut juga merupakan faktor penting dalam proses pemindaian yang dapat membantu mengungkap tingkat pertumbuhan jaringan yang mencurigakan.

Untuk menguji model, Google meminta AI untuk memeriksa 45.856 layar CT di dada. Kemudian membandingkan hasilnya dengan enam ahli radiologi bersertifikat. Dalam studi pertama ini, Google AI mendeteksi lima persen lebih banyak kasus kanker daripada ahli radiologi.

Model ini membutuhkan penelitian dan pengujian klinis tambahan sebelum dapat digunakan, tetapi Google mengatakan hasil awal sangat menggembirakan. Seperti alat pendeteksi penyakit berbasis AI lainnya, Google berharap yang pemindaian menggunakan AI dapat menjadikan deteksi dini lebih mudah dan tepat.