sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
Sabtu, 10 Jul 2021 10:06 WIB

Vincenzo bukan sekadar mafia dingin nan romantis

Mengusung judul sang nama tokoh, drama ini memiliki cerita yang mengisahkan tentang perjalanan Vicenzo Cassano, seorang konsultan hukum kelompok mafia.

Vincenzo bukan sekadar mafia dingin nan romantis

Vicenzo sebagai aktor gerakan yang kreatif

Dalam menghadapi pusaran kekuatan (mulai dari perusahaan, negara, hingga media) yang biadab itu, Vicenzo bersama kawan-kawan menyajikan strategi tandingan yang sangat menarik untuk dipelajari. Vicenzo memang ditampilkan sebagai seorang mafia yang dingin nan romantis. Tentu bagi yang sudah menonton, Vicenzo ditampilkan bagai seseorang yang bergaya dingin seperti tidak memiliki perasaan. Tapi, sebenarnya ia memiliki perasaan yang lembut khusunya pada perempuan.

Ini ceritakan saat Vicenzo bertemu dengan ibu kandungnya. Ia ingin mengungkapkan rasa sayang kepada ibu tapi sangat sulit untuk dilakukan. Selain itu, sikap Vicenzo yang dingin dan romantis ini juga ditampilkan saat ia memperlakukan Cha-young. Perasaan suka Vicenzo pada Cha-young tidak diungkapkan secara langsung, tapi terdapat indikasi kecil yang secara tersirat. Misalnya saat Vicenzo menunjukkan kekhawatiran pada Cha-young saat akan pergi ke acara reuni sekolahnya. Sikap seperti ini tentu bisa membuat penonton geregetan dan ikut terbawa suasana emosi yang dibangun dalam film.

Lebih dalam lagi, drama ini mengungkapkan untuk dapat berhasil memenangkan konflik penggusuran seperti tergambar dalam film, harus memiliki strategi-strategi yang kreatif. Vicenzo sendiri digambarankan sebagai aktor gerakan yang kreatif. Dalam buku Charles Tilly yang berjudul Social Movement 1768-2004, menjelaskan apabila kelompok yang melakukan perlawanan sosial biasa melakukan aksi, demonstrasi, kampanye, dan bahkan pertunjukan. Aktivitas tersebut dilakukan untuk menunjukkan kekuatan pada pihak lawan agar mereka tidak bisa berbuat semena-mena

Vicenzo pun ditampilkan demikian, ia berhasil menghalau rencana penggusuran pertama kali di Plaza Geumga. Ia dengan kreatif melakukan klaim terhadap Babel jika wilayah yang akan digusur itu masih eksis dan merupakan milik masyarakat. Vicenzo dikisahkan melakukan klaim tersebut dengan menyelenggarakan pesta yang dihadiri oleh diplomat Italia di wilayah Plaza Geumga.

Jadi pihak kontraktor yang ditugaskan perusahaan Babel untuk menggusur, akhirnya tidak bisa melakukan aksinya. Pendekatan gerakan semacam ini sangat menarik karena Vicenzo menghadirkan acara yang dapat dinikmati bersama. Jadi, bisa mengundang massa lebih banyak untuk memperhatikan isu penggusuran.

Kedua, ia juga menghadirkan tokoh publik penting, yaitu diplomat Italia. Kehadiran tokoh publik akan membuat semacam legitimasi pada perjuangan yang sedang dilakukan oleh Vicenzo dan kawan-kawan. Kedua elemen tersebut, menjadi kekuatan untuk menunjukkan pada pihak lawan bahwa masyarakat yang akan digusur memiliki otonomi. Dan, tidak bisa seenaknya digusur begitu saja.

Klaim semacam ini memang penting untuk dilakukan para aktor gerakan yang sedang melawan kepentingan-kepentingan biadab. Klaim semacam ini seperti yang biasa dilakukan oleh kawan-kawan gerakan, misal dengan membuat acara pengajian atau pagelaran seni di sekitar wilayah konflik lahan. Tapi dengan mengadakan pesta seperti yang dilakukan Vicenzo, sepertinya menjadi pilihan strategi yang bisa diperhitungkan.

Dalam drama ini, Vicenzo juga dikisahkan tidak hanya menggunakan jalur litigasi (menggunakan mekanisme pengadilan) untuk menyelesaikan konflik. Tapi, Vicenzo juga menggunakan jalur penyelesaian konflik di luar mekanisme pengadilan. Pilihan ini menurut saya sangat tepat karena pengadilan sudah dikuasai oleh perusahaan. Pengadilan dapat memutus sesuai pesanan perusahaan. Jadi, memang diperlukan langkah pendukung lain agar bisa menghentikan rencana penggusuran Plaza Geumga oleh Babel.

Disini langkah dari latar belakang mafia Vicenzo bermain, ia menggunakan tindak ancaman pada beberapa pihak lawan yang menjadi kekuatan langsung dari Babel. Sebelum bertanding di pengadilan, Vicenzo dan kawan-kawan berhasil menggembosi kekuatan dari Babel. Ini dilakukan dengan menguraikan pihak-pihak yang menjadi kekuatan Babel, seperti media, keuangan, kejaksaan, hakim, aktor politik, dan sebagainya. Kemudian, mereka mendatangi pihak tersebut dan menawarkan pilihan yang tidak dapat ditolak. Sehingga, pihak yang menjadi sumber kekuatan Babel tidak lagi mendukung rencana penggusuran Plaza Geumga.

Dari metode di luar pengadilan ini, Vicenzo dan kawan-kawan berhasil memiliki cukup kekuatan untuk bertanding dalam mekanisme pengadilan. Ketika seluruh sumber kekuatan terputus, akhirnya pengadilan memutuskan jika Babel dinyatakan bersalah di sejumlah peristiwa dan tidak dapat melakukan pembangunan Menara Babel. Tapi secara realita, pekerjaan untuk memutus sumber kekuatan lawan oleh aktor gerakan ini sangat sulit karena harus menghimpun massa yang kuat terlebih dahulu. Selain itu, pekerjaan tersebut juga membutuhkan kesabaran karena pasti akan berjalan dalam waktu yang cukup lama.

Menurut saya, kisah yang disajikan di Vicenzo ini sangat menarik dan syarat akan dinamika yang terjadi di sekitar kita. Perusahaan dan negara kerap berhubungan untuk melanggengkan kekuasaan. Seringkali, kekuasaan yang terhimpun antara perusahaan dan negara ini menimbulkan korban bagi masyarakat. Jadi dengan adanya tangkapan realita tersebut dalam Vicenzo, membuat film ini sangat patut ditonton.

Kita bisa jadi lebih peduli terhadap permasalahan sekitar pada kelompok yang sedang tertindas, yang sebenarnya membutuhkan bantuan banyak orang untuk menghadapi kekuatan besar dari perusahaan dan negara.

Share
×
tekid
back to top