Tim BINUS raih gelar Best Team tingkat Universitas di Samsung Innovation Campus Batch 6

Program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 resmi berakhir dengan pencapaian luar biasa dari para peserta, termasuk tim dari BINUS University yang berhasil meraih predikat Best Team tingkat Universitas. Program tahunan yang diinisiasi oleh Samsung Electronics Indonesia ini menjadi wadah pengembangan talenta digital muda Indonesia melalui pelatihan teknologi berbasis coding, Internet of Things (IoT), dan Artificial Intelligence (AI).

SIC Batch 6 membuka peluang bagi pelajar dari jenjang SMA/SMK dan mahasiswa universitas di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan teknologi mereka. Proses seleksi berlangsung sangat ketat. Ribuan peserta mendaftar dan harus melewati berbagai tahap seleksi, mulai dari tes kemampuan dasar, wawancara, hingga mengikuti pelatihan intensif dan sesi mentoring dari para profesional di bidang teknologi. Seleksi ini dirancang untuk memastikan bahwa hanya peserta dengan komitmen dan potensi tinggi yang bisa melangkah ke tahap selanjutnya dan membuktikan ide inovatif mereka.

Salah satu sorotan utama di batch kali ini adalah keberhasilan tim Rarevolution dari BINUS sebagai Best Team kategori Universitas. Tim ini beranggotakan empat mahasiswa: Adeline Charlotte Augustinne, Anastashia Ellena Widjaja, Angeline Rachel, dan Rowen Nicholas. Mereka mengembangkan sebuah proyek inovatif bernama PawPal, yaitu boneka interaktif yang menggabungkan teknologi IoT dan AI, ditujukan bagi anak-anak usia 4–8 tahun.

PawPal tidak hanya dirancang sebagai teman bermain, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan bermanfaat. Boneka ini dilengkapi berbagai fitur pintar seperti Talk to Me, yang mendorong anak untuk berinteraksi secara verbal guna melatih keterampilan sosial dan emosional mereka; Math Adventure, permainan berbasis logika yang membantu anak mengasah kemampuan berhitung; Guess the Sound, yang melatih ketajaman pendengaran; serta Would You Rather, permainan pilihan yang melatih kemampuan berpikir dan bernalar. Seluruh fitur ini bertujuan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik, sekaligus membantu mengurangi ketergantungan terhadap layar (screen time).

Inovasi yang ditawarkan tim Rarevolution mencerminkan semangat SIC untuk mencetak solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kemenangan mereka menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi besar dalam menciptakan teknologi yang berdampak positif dan humanis.

Salah satu anggota tim, Angeline Rachel, mengungkapkan rasa terima kasih dan harapannya terhadap program ini. “Dengan adanya SIC ini, dapat menjadi motivasi kami untuk terus belajar, berkembang, dan memberikan kontribusi yang lebih besar di masa depan,” ujarnya.

Keberhasilan BINUS melalui tim Rarevolution dalam ajang bergengsi ini menjadi bukti bahwa pendekatan kolaboratif antara institusi pendidikan dan industri seperti yang ditawarkan Samsung dapat menjadi fondasi kuat untuk menciptakan inovator-inovator masa depan. SIC bukan hanya kompetisi, tetapi juga pengalaman belajar yang mendalam dan berkelanjutan untuk generasi muda Indonesia.