sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
Sabtu, 12 Sep 2020 10:22 WIB

Review The Danish Girl: Perubahan yang mengantarkan pada keikhlasan

Semakin lama sosok Einar menghilang dan berganti menjadi sosok Lili Elbe. Dan, kisah perjalanan yang begitu rumit dialami oleh sepasang suami istri ini pun dimulai. 

Review The Danish Girl: Perubahan yang mengantarkan pada keikhlasan
Source: Indiewire

Film The Danish Girl mengisahkan sebuah cerita yang diangkat dari kisah nyata seorang transgender pertama di dunia Einar Wegener, yang mengubah namanya menjadi Lili Elbe setelah merubah identitasnya menjadi perempuan. Film yang berdurasi dua jam ini hadir pada 2015 dan perdana ditayangkan melalui Festival Film Venesia. Digarap dengan tema dan suasana Britania Raya-Amerika Serikat tahun 1920-an membuat Tim Bevan, Eric Fellner, Anne Harrison, Tom Hooper dan Gail Mutrux sebagai produser bangga atas pencapaiannya merilis sebuah film yang dikenal oleh banyak penonton di dunia. 

Berawal dari kisah sepasang suami istri - Gerda Wegener (Alicia Vikander) dan Einar Wegener (Eddie Redmayne) yang begitu serasi dan hidup berdua di sebuah apartemen daerah Copenhagen, Denmark pada 1926. Gerda Wegener merupakan seorang pelukis potrait dan suaminya Einar Wegener pelukis landscape. Keduanya merintis karir menjadi seorang seniman dan cukup tenar. Mereka layaknya suami istri yang begitu serasi dengan saling mendukung pekerjaan yang dilakukan satu sama lain. Keduanya beberapa kali menunjukan tingkah romantis terhadap satu sama lain, saat berada di sebuah pertemuan dengan beberapa pengusaha maupun teman-teman sebayanya. 

Hingga pada satu waktu dimana Gerda sedang menunggu teman sekaligus model untuk lukisannya yang bernama Ulla (Amber Heard), tidak kunjung datang ke apartemennya karena satu dan lain hal. Hal tersebut membuat istri dari Einar tersebut memohon bantuan Einar menggantikan posisi Ulla untuk sementara waktu. Awalnya, Einar tidak begitu setuju dengan permohonan istri tercintanya, tetapi karena sudah menjadi kewajiban untuk menyenangkan dan menolong sang istri, membuat Einar luluh mengikuti kemauan Gerda. 

Lambat laun ketika Gerda sedang fokus melukis suaminnya, yang sudah mengenakan setengah dari pakaian yang biasa dikenakan oleh Ulla, Einar merasakan ada kenyamanan dalam dirinya ketika mengenakan pakaian perempuan. Suatu saat Gerda menyadari ada yang tidak beres dengan tingkah laku suaminya karena saat malam hari tiba ia mengenakan baju tidur yang biasanya dikenakan oleh Gerda. Semakin lama sosok Einar menghilang dan berganti menjadi sosok Lili Elbe yang menyamar seolah-olah menjadi sepupu dari Einar suaminya. Dan, kisah perjalanan yang begitu rumit dialami oleh sepasang suami istri ini pun dimulai. 

Review The Danish Girl

Mulai dari sosok Einar yang begitu berubah hingga Gerda yang sudah tidak tahu harus berbuat apa, dan hanya bisa mendukung keputusan suaminya untuk menjadi perempuan. Meskipun dalam lubuk hatinya yang paling dalam sangat merasakan pergumulan batin melihat suaminya saat itu. 

Cerita dalam film ini dikemas dengan sangat detail mulai dari pemilihan lokasi, properti yang digunakan, hingga visual yang begitu mendukung suasana tahun 1920-an. Menurut saya, film ini berhasil untuk ditayangkan karena dengan keberanian yang cukup tinggi mengangkat sebuah kisah transgender dimana hal itu sungguh tabu untuk dibahas atau dilihat oleh orang-orang. Film ini juga mampu untuk menggaet hati penonton untuk ikut merasakan kisah yang terjadi didalam film tersebut. 

Tidak hanya visual saja yang memperkuat keberhasilan dari film ini, tetapi akting yang diperankan oleh Eddie Redmayne yang merupakan seorang aktor terkenal berkebangsaan Inggris tersebut menjadi perbincangan bagi penonton. Karena, akting yang dilakukan olehnya sangat melekat dengan karakter dari film The Danish Girl. Dengan kehebatannya, membuat penonton menjadi terkesima dengan akting Eddie. Tidak kalah menarik dengan lawan mainnya, Alicia Vikander juga berhasil mencuri perhatian penonton tidak hanya dengan parasnya yang begitu cantik, tetapi juga cara ia berakting dimana seperti sungguh tenggelam dalam kesedihan yang begitu tajam dan membuat penonton beberapa kali dapat meneteskan air mata. 

Namun menurut saya, terdapat kekurangan dalam film ini karena adanya beberapa scene yang seharusnya merupakan klimaks ternyata tidak begitu nendang, sehingga saya tidak terlalu puas saat menontonnya. Namun, untuk kalian penyuka film yang memiliki genre romantis - drama, The Danish Girl begitu cocok untuk kalian karena tidak hanya menampilkan kisah cinta sepasang kekasih, tetapi juga menuangkan nilai-nilai kemanusiaan bagaimana memperjuangkan diri sendiri maupun perjuangan batin yang dialami oleh pasangan. 

Share
×
tekid
back to top