sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
Jumat, 15 Des 2017 19:00 WIB

Sebagian besar orangtua khawatir terhadap aktivitas anak di internet

Survei Common Sense Media menunjukkan ada kekhawatiran orang tua terhadap perilaku aktivitas anak remaja mereka di internet.

Lebih dari seperempat orangtua memanfaatkan perangkat mereka untuk melacak aktivitas anak mereka di internet. Temuan ini diterbitkan USA Today (14/12), dari hasil survei Common Sense Media dan Survey Monkey.

Sebanyak 52 persen orangtua sangat perhatian dengan aktivitas online anak-anaknya. Hanya 30 persen remaja yang merespons bahwa orangtua mereka terlalu perhatian terhadap aktivitas online mereka.

Direktur Penelitian Common Sense Media, Michael Robb mengatakan, "Ada perbedaan cukup besar antara apa yang diketahui para orangtua, dan apa yang anak-anak mereka tahu tentang orangtua mereka."

Survei ini sendiri melibatkan 884 remaja 14-17 tahun dan 3.282 orangtua. Sementara, cara melacak aktivitas online anak-anak remaja ini pun tergantung alat yang dipakai orangtua.

Devorah Heitner, penulis yang memperhatikan fenomena remaja era digital, sebenarnya menyarankan para orangtua untuk mendampingi anak-anaknya. Dia lebih memilih orangtua berperan sebagai mentor daripada menyuruh orangtua memonitor.

Aktivitas online memang perlu mendapat perhatian lebih dari orangtua. YouTube, baru-baru ini, dikritisi karena kedapatan memasukkan konten tidak layak dalam YouTube Kids. CEO YouTube, Susan Wojcicki mengatakan, ada aktor jahat yang mengeksploitasi sistem mereka.

Media sosial lainnya juga mulai bergerak menelurkan produk khusus anak dan remaja. Facebook misalnya, mengeluarkan Messenger Kids. Aplikasi perpesanan untuk anak di bawah 13 tahun. Aplikasi ini bisa dikontrol dan dimonitori orangtua sang anak.

Bagi orang tua, Snapchat merupakan aplikasi yang meresahkan. Survei Common Sense Media menemukan, 20 persen orangtua resah dengan aplikasi ini. Kemudian, baru 16 persennya Facebook.

Sementara itu, remaja tidak suka Facebook. Mereka lebih suka Snapchat maupun Instagram. Lebih dari sepertiga remaja mengatakan telah menggunakan aplikasi tersebut.

Share
×
tekid
back to top