Review Time to Hunt, penuh ketegangan bak film horor

Bagaimana jadinya kalau Korea Selatan menjadi sebuah negara distopia tanpa gemerlap lampu malam dan balutan baju modis di penjuru kota seperti dalam film Time to Hunt. Berbanding terbalik dengan kenyataannya, Time to Hunt menggambarkan Korea Selatan yang penuh dengan kesengsaraan, kriminalitas, kemelaratan, dan layaknya negara kumuh yang serba kekurangan.

Ceritanya dilatarbelakangi dengan kondisi perekonomian negara yang sedang buruk. Nilai mata uang won jatuh drastis sehingga tidak bernilai lagi di negaranya sendiri. Lalu, tiga pria bersahabat bernama Jun Seok, Ki Hoon, dan Jang Ho berencana mengubah hidupnya dan pergi ke sebuah pulau impian dengan merampok kasino milik gengster. Namun cerita tidak difokuskan pada pencurian karena secara teknis adegan pencurian hanyalah seperlima bagian dari film atau bahkan kurang dari 5 menit. Sisanya, menampilkan aksi kejar-kejaran.

Pemburu yang misterius

Jun Seok, Ki Hoon, dan Jang Ho dikejar oleh pemburu misterius bernama Han. Kedatangan Han sangat membuat pencuri amatir itu ketakutan setengah mati dan berusaha menghindar dari Han. Bisa dibilang setengah dari durasi film tersebut menampilkan aksi pemburuan Han dan persembunyian geng Jun Seok. Sutradara Yoon Sung Hyun tidak mengandalkan aksi laga melainkan tembak menembak. Anehnya Saya merasa karakter Han yang diperankan Park Hea Soo mirip Terminator yang sedang memburu T-1000 dengan tegap memajukan senjata ke depan musuh seakan-akan tidak takut apa pun.

Selain itu, peran Han di sini juga menjadi pertanyaan besar bagi Saya. Apabila dia memang pembunuh bayaran yang dikirim pemilik kasino, kenapa tidak melakukan misi sesuai yang seharusnya diinginkan kasino? Aksi Han di sini justru seperti dirinya lah yang memiliki dendam tersendiri kepada Jun Seok, Ki Hoon, dan Jang Ho. Intinya, masih banyak celah yang dapat penulis perdalam.

Ketegangan yang berhasil dibawa oleh aktor kawakan

Di samping itu, Jun Seok pertama kali sadar kalau dirinya sedang diikuti, ketika melihat Han di bar hotel tempat ia dan temannya menginap. Saat itu juga Lee Jae Hoon – pemeran Jun Seok – menunjukkan ekspresi ketakutannya. Bukan ketakutan dikejar manusia, adegan tersebut lebih seperti adegan di film horor. Belum lagi lagu latarnya yang menyeramkan. Ketiga pemeran berhasil membawa ketakutannya hingga membuat film sangat menegangkan. Namun hal ini tidak perlu diragukan lagi karena ketiga tokoh ini diperankan oleh aktor-aktor yang telah melalang buana di industri perfilman Korea.

Ki Hoon salah satu teman Jun Seok, diperankan oleh Choi Woo Shik. Jika kalian ingat film Parasite, Choi Woo Shik ikut berperan dalam film penerima Oscar ini sebagai Ki Woo. Sedangkan Jang Ho, diperankan oleh Ahn Jae Hong yang belum lama memerankan film box office Secret Zoo. Dan Jun Seok yang diperankan oleh Lee Jae Hoon yang sudah sangat familiar di film maupun drama Korea. Ketiganya bahkan pernah menerima nominasi Aktor terbaik di ajang penghargaan Blue Dragon Film Award.

Jun Seok, Ki Hoon, dan Jang Ho diceritakan sebagai sahabat yang sangat dekat. Unsur bromance kental dalam film ini. Satu sama lain kebagian adegan untuk menunjukkan rasa pedulinya. Di tengah film, sutradara Yoon bahkan memunculkan sebuah dilema kepada Ki Hoon yang harus memilih antara keluarga atau sahabatnya.

Pola cerita berulang

Alur cerita dalam film memiliki pola yang berulang, ditemukan Han – bersembunyi – lalu ditemukan lagi. Ketiga karakter pencuri pun tidak diberikan peningkatan apapun ketika alur polanya berulang. Walaupun Jun Seok akhirnya berhasil pergi ke pulau impiannya, namun Time to Hunt masih menyisakan banyak pertanyaan. Mulai dari nasib Ki Hoon yang belum diketahui, aksi kakak Bong Sik yang menyelamatkan Jun Seok di akhir pemburuan, atau peran pria yang ditemui Jun Seok di pinggir pantai. Bisa jadi Yoon dan Sidus Pictures kemungkinan akan menyiapkan sekuel untuk film Time to Hunt selanjutnya.

Time to Hunt baru saja rilis di layanan streaming Netflix pada 10 April lalu.