Alat ini jadi alternatif ventilator selama masa pandemi corona

Oleh: Hieronimus Patardo - Selasa, 07 Apr 2020 19:19 WIB

Peneliti kembangkan alat baru yang disebut exovent untuk menjawab tingginya permintaan akan ventilator selama masa pandemi.

Source: New Atlas

Penyebaran corona membuat kebutuhan perlengkapan medis semakin meningkat, salah satunya adalah ventilator. Bahkan beberapa perusahaan otomotif menyatakan akan membuat ventilator untuk memenuhi tingginya permintaan. 

Untuk diketahui, saat ini ventilator dibutuhkan sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien yang paru-parunya terserang oleh virus corona. Sayangnya, tingginya permintaan untuk alat bantu ini membuatnya semakin langka. 

Karenanya, beberapa teknisi asal Inggris mengembangkan sebuah alat baru bernama NPV (Negative Pressure Ventilator). Alat ini mengadopsi Intermittent Positive Pressure Ventilators (IPPV), namun dengan cara kerja yang berlawanan. 

Pertama kali diperkenalkan abad ke-17, IPPV, yang lazim dikenal sebagai paru-paru besi, merupakan alat berbentuk silinder dengan ukuran yang besar. Di dalamnya terdapat ruang yang cukup untuk menampung satu orang, dengan kepala orang tersebut menonjol keluar. Di dalam ruang itulah otot diafragma dipasangkan sebuah motor listrik. Ketika motor itu bergerak, diafragma akan mengembang dan mengempis. Hal ini membantu pasien untuk tetap bernapas walaupun mereka dalam keadaan tidak sadar. 

Paru-paru besi merupakan hal yang umum di masa itu. Bahkan di abad ke-20, saat epidemi polio menyerang dunia, alat ini hampir dapat ditemukan di rumah warga. Sayangnya, alat ini terbilang tidak praktis dan berukuran sangat besar. Untuk itulah NPV dikembangkan.