ΒΈ

Please Wait ...

alinea.id
  • image alinea interactive
  • image alinea interactive
Taliwang Beracan: Bagaimana GoFood Mengubah Wajah Warung Makan Kecil

Glenn Jolodoro, memegang pena di tangan kanan, duduk di beranda rumahnya. Hembusan angin melalui pepohonan yang rimbun di komplek perumahan di kawasan Bintaro itu mulai terasa dingin. Langit sudah gelap, dan cuaca seperti akan hujan. Seekor kucing kampung tanpa nama menghampiri, merajuk di kakinya, berharap diberi makan. Dia memandang kucing itu, lalu kembali menulis di atas kertas yang hampir penuh dengan angka-angka.

"Kelihatannya sederhana," katanya. "Aku butuh perenungan tiga bulan."

Saya mendekatkan kursi ke arahnya karena suara rintik hujan mulai mengiringi pembicaraan kami. Glenn merapikan rambut yang tertiup angin. Ubannya sudah tampak merata di seluruh kepala. 

Dia sudah mendirikan warung ayam bakar yang per pekan kedua September 2022 memasuki usia setahun. Saat pertama kali dibuka, pandemi Covid-19 varian Delta baru mereda.

Bagi Glenn, yang bertanggung jawab dalam banyak hal dan banyak orang (dua perusahaan media, satu digital agency, dan 80 karyawan), membuka warung makan di tengah pandemi memang tak mudah. Pikiran dan waktunya terbagi untuk menjaga operasional perusahaan, menekan biaya, membayar gaji karyawan tepat waktu, mengelola keuangan, mengejar pembayaran klien, mewanti-wanti karyawan yang rawan terinfeksi Covid-19, dan menjaga kewarasan akibat keterbatasan mobilitas.

"Membuka usaha kuliner di situasi normal saja, kan, ndak gampang," katanya. "Lha ini bukanya saat pandemi. Saat di mana justru usaha kuliner sedang terpukul dan banyak sekali yang gulung tikar."

img

Di usia yang sudah memasuki kepala empat, Glenn tak bisa dibilang muda di industri startup. Dia sudah merasakan kerasnya mendirikan startup; dari tanpa karyawan menjadi 80 orang, terpaksa mengurangi separuh, kemudian menambah kembali, sakit perut memikirkan gaji karyawan di bulan berikutnya, dan melakukan hal yang dihindari banyak orang: meninggalkan zona nyaman di perusahaan mapan, belajar dari nol tentang hal yang sama sekali baru, dan belajar bahwa salah satu cara agar tidak terdisrupsi orang lain adalah dengan mendisrupsi diri sendiri. Sekarang dia bisa berbagi pengalaman dengan rekan sejawat, membuat mereka berpikir bahwa jika Glenn bisa melakukannya, berarti aku juga bisa; atau kalaupun merasa tak bisa seperti dia, mereka minimal senang ternyata, di usia kepala empat, orang masih bisa merintis usaha.

img
kutip

Aku membuka usaha itu sebenarnya dengan perasaan agak gamang. Pengalamanku, kan, enggak ada. Namun, situasinya memang serba ndak enak. Harus berani ambil keputusan.

kutip
Glenn Jolodoro
Founder Taliwang Beracan

Glenn bercerita, saat pandemi terjadi, perusahaan yang didirikan bersama sejumlah teman, juga ikut terdampak. Mereka harus mengurangi karyawan hingga empat puluh persen, dan memotong gaji semua orang tanpa terkecuali. Bayang-bayang gulung tikar bahkan sempat menyelimuti pikiran para pendiri.

Dalam situasi seperti itu, kebanyakan orang memilih untuk menahan pengeluaran. Harapannya, jika tiba-tiba menganggur, tabungan akan bisa menopang kebutuhan sehari-hari. 

Alih-alih larut dalam ketakutan, Glenn justru melihat peluang besar di usaha bisnis kuliner. Indikatornya sederhana: varian Delta mereda, pemerintah terus menggenjot vaksinasi, orang kembali beraktivitas di luar ruangan dan bahkan makan di restoran dengan mengikuti protokol kesehatan. 

Di sisi lain, dia melihat peran besar teknologi Gojek untuk memangkas kebutuhan modal operasional, dan biaya marketing. 

"Setelah menghitung modal yang dibutuhkan, mencari tempat yang cocok, dan menimbang risiko kegagalan, akhirnya aku memberanikan diri untuk maju terus," katanya.

Di bulan September 2021, bermodal lima puluh juta rupiah, dengan diiringi doa dari sanak saudara, Glenn secara resmi membuka warung ayam bakar di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan. Dia menamainya Taliwang Beracan.

img

“Salah satu faktor dimulainya warung Taliwang Beracan ini memang karena sudah tersedianya platform layanan pesan antar, seperti GoFood. Jika kala itu tidak ada GoFood, mungkin warung Taliwang Beracan ini tidak ada," katanya.

Glenn memilih usaha warung Ayam Taliwang karena beberapa faktor. Pertama, menu ini sudah cukup populer dan dikenal masyarakat Jakarta. Kedua, dia ingin Ayam Taliwang ini bisa sepraktis saat kita memesan makanan cepat saji. Alasan lain, bahan baku yang mudah didapat: ayam pejantan bisa dibeli dari pasar, sedangkan cabai kering dan terasi dia datangkan langsung dari Lombok, kampung halamannya.

“Untuk membuat Ayam Taliwang itu tergolong mudah, dan siapa saja bisa membuatnya," katanya. "Tapi untuk urusan peracikan bumbu, memang sangat spesifik dan masih dilakukan di rumah. Karyawanku hanya perlu mengikuti langkah-langkah yang kuberikan saat ada pesanan datang. Lebih ke bagaimana bakarnya aja, sih.”

Menurut data GoFood, peminat kuliner berbahan baku ayam memang sangat tinggi di Indonesia. Nasi dengan olahan Ayam menjadi tiga menu terfavorit konsumen dari total 41 juta menu di GoFood. Pelanggan menjadikan nasi dengan olahan ayam sebagai comfort food yang bisa dinikmati siapa saja dengan mudah.

Salah satu dampak positif GoFood sejak diluncurkan pada 1 April 2015 adalah kemunculan warung hingga restoran virtual. Istilah ini merujuk kepada warung atau restoran yang hanya tersedia di dalam aplikasi GoFood tanpa memiliki toko khusus, meja atau kursi. Singkatnya, mereka hanya melayani pemesanan tanpa memungkinkan pelanggan untuk makan di tempat.

Glenn memilih untuk tetap membuka warung tradisional, tetapi dengan fasilitas makan di tempat yang minimalis. Dia hanya menyediakan tiga meja dan enam kursi.

ok

"Begini. Aku buka warung ini bukan cuma untuk menambah pendapatan, tapi juga menambah teman," katanya. "Sejak buka Taliwang Beracan, aku jadi bisa kenal dengan banyak sekali orang dari latar belakang yang macam-macam. Ini, kan, berkah juga."

Dengan membuka warung tradisional, Glenn juga bisa membuka lapangan kerja. Saat ini, dia punya dua karyawan untuk mengurus bagian dapur dan kasir.

Peran ganda Gojek sebagai enabler dan pemerataan akses kuliner

Keberadaan aplikasi GoFood membuat Taliwang Beracan bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Hampir 90 persen penjualan terjadi melalui aplikasi.

ok

"Sisanya dari teman-teman yang memilih makan ke sini sambil silaturahim atau orang yang niat awalnya mencuci mobil di depan, terus singgah ke sini," kata Glenn.

GoFood juga memungkinkan Glenn untuk bisa memantau banyak hal terkait warung hanya melalui ponsel, misalnya, transaksi, masukan pelanggan, dan melihat performa penjualan per hari untuk merumuskan strategi yang lebih tepat. 

Fitur GoPay pada ekosistem Gojek juga memudahkan pelanggan untuk melakukan pembayaran. Fitur GoFood lainnya, seperti rekomendasi juga membantu pelaku UMKM mengembangkan bisnisnya. 

img

"Tantangan kita cuma hujan. Kalau hujan, kenaikan harga atau ongkos kirimnya cukup fantastis, sehingga bisa mengurungkan niat orang untuk pesan," katanya. "Karena harga ongkos kirimnya bisa sama atau lebih mahal dari makanannya."

Peran Gojek dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner sebenarnya sering dikecilkan karena hanya dilihat dari sisi ekonomi. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, misalnya, Oktober 2021, merilis hasil riset tentang kontribusi ekosistem Gojek terhadap perekonomian Indonesia. Wakil Kepala lembaga itu, Paksi CK Walandouw, mengatakan, ekosistem Gojek menyumbang Rp249 triliun atau setara dengan 1,6 persen PDB Indonesia di tahun 2020.

Fakta lain yang dia sampaikan, 4 dari 5 mitra UMKM meyakini GoFood mendorong pertumbuhan usaha. "Dan 1 dari 3 mitra GoFood adalah pengusaha pemula yang langsung berjualan online," katanya seperti dikutip Kompas.com.

img

Peran Gojek dalam meningkatkan akses transportasi juga telah dipelajari dengan baik. Namun, salah satu peran penting Gojek, utamanya layanan GoFood, yang jarang mendapat perhatian serius adalah pemerataan akses masyarakat terhadap kuliner.

Kita semua sudah tahu peran penting GoFood untuk membuat warung seperti Taliwang Beracan tetap bertahan dan memperluas jangkauan pasarnya. Namun, GoFood sebenarnya berperan vital untuk memberikan layanan bagi masyarakat yang menghadapi batasan baru, seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Melalui GoFood, masyarakat jadi bisa mengakses ribuan jenis kuliner dalam radius yang ditentukan oleh aplikasi, yakni 8Km. Tanpa GoFood, mereka mungkin tak akan pernah menemukan "hidden gems" di daerah sekitarnya.

"Selain sebagai merchant, aku kan pengguna GoFood ini sebagai user biasa juga. Sekarang jadi tahu, misalnya, ada berapa sih warung Ayam Taliwang di sekitar sini," kata Glenn.

"Selain itu, ya jadi tahu, oo di daerah sini ada toh bakso yang rate-nya bintang 5. Itu kan sesuatu yang jarang dibahas secara serius ya. Kita fokus ke angka-angka ekonominya aja."

Fakta menarik GoFood dan Lanskap 2022
imgBubur Ayam
imgNasi Goreng
imgNasi dan Olahan Ayam
img
imgKopi Susu
img
imgEs Jeruk
imgEs Teh
imgTempe Mendoan
imgMakaroni Kering
imgSiomay
img
img
up